Keterbatasan lahan untuk tempat tinggal menjadi masalah yang harus ditangani secepatnya. Paham dengan kondisi tersebut, Delution menawarkan sebuah solusi. Biro arsitek yang berbasis di Bintaro ini merancang sebuah hunian dengan konsep rumah tumbuh untuk dua keluarga kakak beradik dengan jumlah lima orang (suami-istri dan dua anak) beserta seorang penyandang disabilitas.






Rumah yang dibangun di atas kawasan padat hunian di Cipulir ini memiliki dua bangunan senada dengan ukuran yang berbeda. Kedua rumah yang dibangun di atas lahan seluas 70 meter persegi didesain dengan mengusung gaya modern kontemporer. Dinding rumah sengaja dibuat ekspos dengan finishing warna putih untuk memperlihatkan kesan natural dan netral sehingga membuat tampilan rumah terasa lebih lega. 


Baca juga: 8 Solusi Rumah Bebas Bocor: Gunakan Atap Segitiga




Ukuran antara dua massa bangunan sengaja dibuat berbeda merujuk pada jumlah penghuni beserta kebutuhannya. Rumah dua lantai diisi oleh sang adik dengan keluarganya. Komposisi rumah yang diisi oleh sang adik dirancang layaknya rumah pada umumnya.  Terdapat dapur dan ruang makan di lantai dasar, serta dua buah kamar yang masing-masingnya dilengkapi dengan toilet berada di lantai atas.




Menyiasati keterbatasan lahan, ruang keluarga juga berada di lantai atas dengan akses sebuah tangga persegi yang dibuat melingkar. Rumah sang kakak yang berada di sampingnya memiliki satu kamar tidur lengkap dengan toilet beserta ruang tamu yang cukup lapang. Furnitur compact juga menjadi aspek penting dalam menyiasati keberadaan hunian di lahan terbatas. 


Baca juga: Hebat! Rumah ini Dibangun di Tengah 24 Pohon Palem






Alih-alih menggunakan sofa yang berstruktur rigid, bean bag berukuran besar namun fleksibel dipilih sebagai elemen untuk bersantai sembari menonton TV. Agar memberi warna berbeda, ruangan ini juga memiliki indoor planting area pada patio yang dirancang seperti menyatu dengan ruangan dan memiliki celah asimetris untuk menaungi cahaya matahari. 




Ruang makan yang berfungsi sebagai ruang komunal di lantai dasar juga didesain secara sederhana menggunakan meja panjang yang dipasang di dinding dan bisa dilipat serta dilengkapi dengan tiga buah kursi kecil.


Baca juga: 5 Tips Renovasi Ruang Cuci Baju dengan Benar




Meskipun berada di satu lahan, terdapat jalur penjeda di antara dua massa bangunan yang membagi ruang privacy untuk para penghuninya. Area ini juga memiliki fungsi sebagai sirkulasi udara dan akses pencahayaan alami yang diakomodasi melalui keberadaan skylight. Jalur tersebut juga menghubungkan ruang komunal sebagai jembatan untuk hubungan keluarga yang hangat di antara para penghuninya.


Sumber foto: dok. Fernando Gomulya