Dalam kurun waktu yang tidak lama lagi, pameran desain CASA Indonesia 2018 akan terselenggara. Seperti tiap tahun penyelenggaraannya, sejumlah arsitek dan desainer ternama Tanah Air kembali ditantang untuk mempersembahkan karya spektakuler yang akan memanjakan indera visual Anda.

Namun sebelum itu, CASA mengajak Anda kembali ke tahun 2016 ketika pameran desain CASA Indonesia diselenggarakan untuk ketujuh kalinya. Mengangkat tema Simplexity, sejumlah tokoh yang beprofesi sebagai arsitek, desainer hingga seniman sukses mengundang decak kagum para peminat desain yang hadir lewat deretan showcase mengagumkan.

Masih ingatkah Anda dengan suasana bawah laut yang merupakan karya Cosmas D. Gozali? Atau ilusi perspektif hasil karya Iwan Sastrawiguna yang membuat Anda terlihat sangat kecil bahkan raksasa? Simak kembali karya dari para exhibitor tersebut berikut ini.

1. Cosmas D. Gozali





Dalam karya bertajuk Underwater World, No Boundaries of Space, arsitek sekaligus Art Director pameran desain CASA Indonesia 2016 tersebut berhasil menyulap area foyer The Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta dalam sebuah gubahan menyerupai dunia bawah laut. Ya, seakan Anda berada di kedalaman ratusan meter di dalam permukaan laut, lengkap dengan terumbu karang yang dirancang dari anyaman rotan warna-warni, suara ikan paus serta ubur-ubur yang wara-wiri di sekeliling Anda.

2. Bitte Design Studio



Duo desainer muda Agatha Carolina dan Chrisye Octaviani dari Bitte Design Studio mengusung dua unsur dasar, yaitu titik dan garis dalam karya bertajuk In Frame. Seluruhnya direfleksikan lewat sajian cermin sehingga titik-titik ini tampak membentuk garis dan garis-garis tersebut membentuk ruang sebagai hasil perspektifnya.


3. Realrich Sjarief



Susunan kotak bening dengan sejumlah toples berisi ikan hias dan kecambah serta tanaman hijau lain mengisi zona milik Realrich Sjarief. Ia menjelaskan tentang pembauran budaya Timur yang sederhana dan kompleksitas budaya Barat, bagaimana kehidupan manusia kini berlangsung sehingga mengundang Anda untuk menginterpretasi sendiri makna di balik karya dan fakta kehidupan yang kompleks ini.


4. Ines Katamso



Ines mengajak Anda merasakan transisi emosi lewat gubahan material kertas pada artwork bertajuk Metamorfosis. Setiap kertas dengan berbagai ukuran sengaja dibentuk melalui teknik gulung, lipat, hingga tiga dimensi yang kemudian diaplikasikan pada lantai maupun dinding dalam sapuan gradasi warna kelam hingga cerah menyerupai kelopak-kelopak bunga.

5. Ayu Sawitri Joddy


Sang desainer interior memaparkan tentang gambaran peran seorang wanita yang bisa menjadi siapapun, entah itu ibu, istri, teman, maupun pelaku profesional seperti dirinya. Untuk itulah, Ayu membuat tampilan layaknya heksagonal yang tersambung satu sama lain sehingga mewujudkan ritme peran seseorang yang versatile dengan penuh ekspresi.


6. Wilis Kusuma





Sebuah karya filosofis bertajuk Kotak Hitam dari Wilis Kusuma yang merespon kontradiksi dari kehidupan kota metropolitan yang hingar-bingar. Ketika melangkah masuk, Anda akan disambut dengan kesunyian dan ketenangan dalam ruang gelap berbentuk labirin yang kemudian berujung pada sebuah sisi terang serba putih dengan pesona langit seperti angan-angan pelaku kehidupan. Karya ini menjadi refleksi keseharian manusia di dunia.


7. Whatever Workshop


Pertemuan desain interior, grafis, seni murni hingga teknik kriya begitu terasa ketika menjajaki showcase karya Whatever Workshop. Kelima desainer, yaitu Wastuwidyawan Paramaputra, Hadistian Emirul Ikhsan, Renassya Intania, Sutra Djarot, dan Amanda Stamboel mengangkat kontradiksi desain dan seni yang diwujudkan dalam ruang yang didesain dalam bentuk geometris, juga gubahan mural menyerupai anjing serta dedaunan.


8. Iwan Sastrawiguna


Pun tak kalah menyenangkan ketika menyambangi sudut showcase seorang Iwan Sastrawiguna. Ia menyuguhkan ilusi perspektif lewat karyanya yang terinspirasi dari teori Adelbert Ames Jr, seorang dokter mata terkemuka asal Amerika Serikat pada tahun 1934. Sehingga, Anda dapat melihat teman yang berada di satu sisi menjadi lebih kecil dan di sisi lain menjadi raksasa.


9. Umar Zain



Arsitek lanskap ini mempersembahkan karya berupa model ruang terbuka kontekstual yang terinspirasi dari kota besar seperti Jakarta. Memadukan elemen horizontal yang disusun membukit dan elemen vertikal yang dilekatkan pada dinding. Karya Umar tersebut seakan menjadi tawaran yang baik untuk diaplikasikan di masa depan nantinya.


(Foto: dok. CASA)