Oooms merupakan hasil peleburan ide dari dua desainer asal Belanda dalam wujud studio desain produk. Dalam satu mimpi, Guido Oooms dan Karin van Lieshout membangun karakter dari setiap produk dan workshop yang mereka hasilkan dan terus mendapat sorotan dunia.






Lebih dari 10 buku telah melibatkan karya mereka untuk menjadi inspirasi desain. Oooms Design terkenal akan karya-karyanya yang memaksimalkan barang bekas bekas menjadi produk interior yang menarik.




Selain untuk kepuasan berkreasi, Oooms pun merancang untuk jejeran klien yang namanya tidak sembarangan, di antaranya Adidas, The Cooper Hewitt NY, Design Museum London, Hugo Boss, Lane Crawford, MoMA, dan Paul Smith.




Keunikan karya mereka berkembang dari beragamnya material yang dieksplorasi dan menghasilkan output yang menarik dari segi visual, konsep, dan fungsi. 




Sugar Screen, misalnya, partisi yang merangkai 100 kg gula sebagai elemen utama. Konsep ini lahir dari kecintaan mereka akan makanan dan keinginan untuk bereksperimen dari perspektif desain.




Selain menjadi desainer serta dosen di HKU University dan Design Academy Eindhoven, Karin dan Guido telah diundang dan menyelenggarakan workshop di beberapa negara. Ada sebuah keinginan besar untuk menginspirasi masyarakat melalui keahlian yang mereka tekuni betul, yaitu desain produk.





Oooms memulai perjalanan mereka dengan workshop dan coaching di Cedim di Mexico selama dua tahun berturut-turut dan dilanjuti dengan workshop Lost & Found di Singapore Polytechnic, Singapura.






Antusias peserta kian meningkat terutama dari generasi muda. Workshop ini dianggap sebagai momen di saat ambisi akan traveling dan desain digabung.




Bukan hanya berkeliling dunia untuk liburan, tak hanya bekerja sebagai desainer, tapi berbagi modal berkreasi yang sangat bermanfaat untuk perkembangan jaman yang semakin menuntut kreativitas.


Bersama Gina Provo Kluit, warga Belanda rekanan Oooms yang berdomisili di Jakarta, mereka menginginkan sebuah gebrakan baru yang mengaitkan tentang kualitas hidup.




Indonesia mendapat perhatian mereka dan di saat itulah Ffrash berdiri. Ffrash, workshop permanen yang mengajak dan mengajarkan anak jalanan Jakarta untuk mengubah sampah menjadi harta.



Produk andalan mereka adalah candle holder dari botol kaca bekas, vas bunga dari lampu kapal nelayan, dan stool chair dari lelehan tutup botol. Permasalahan sampah dilihat sebagai kesempatan untuk membersihkan kota sekaligus memberikan masa depan yang jauh lebih baik bagi anak jalanan.




Konkrit dengan mimpi mereka tentang Ffrash, setelah berjalan setahun, karya-karya Ffrash dipamerkan di Dutch Design Week 2013 di Eindhoven, Belanda, dan terus berlanjut di acara ternama lainnya. Mereka mengakui budaya yang berbeda tidak menjadi penghalang, namun justru saling menginspirasi.




Produk terbaru yang mereka baru luncurkan adalah Firewood. Firewood dirancang untuk mengingatkan kita akan masa primitif, di saat manusia hanya mengandalkan kayu dan batu untuk menyalakan api. Firewood dirancang dengan bentuk yang sederhana dan modern. 




Foto oleh Oooms Design