Jalan-jalan ke tempat berfilosofi tentu sangat seru. Yuk intip salah satunya yang berlokasi di Lampung, provinsi Sumatera paling Selatan.

Islamic Center Tulang Bawang Barat Lampung didesain oleh arsitek Indonesia, Andra Matin. Terdiri dari Masjid As Sobur, Balai Adat Sessat Agung, dan ruang terbuka publik bagi masyarakat Tubaba yang diharapkan menjadi suatu titik dimana bertemunya masyarakat.





Masjid As Sobur / Andramatin


Masjid berbentuk menara melambangkan hubungan vertikal antara manusia dengan Tuhan dan balai yang lebar melambangkan hubungan horizontal antara manusia dengan manusia yang lainnya.


Baca Juga : Bangunan Masjid Sudah Tidak Seperti Dulu Lagi


Masjid ini mampu mengubah perspektif masyarakat akan pemikiran bahwa masjid harus mempunyai kubah. Tapi bisa dilihat filosofi dari setiap sudut masjid ini. Contohnya Masjid As Sobur ini memiliki ketinggian 30 meter yang melambangkan angka 30 juz yang terdapat dalam Al-Quran, bentuk bangunan berbentuk segi 5 melambangkan sholat wajib 5 waktu.




Pilar yang berjumlah 114 melambangkan jumlah surat dalam Al-Quran. Sedangkan pada bagian atap memiliki 99 lubang yang memancarkan cahaya yang melambangkan 99 Asmaul Husna.

Luas bangunan masjid pun adalah 34x34 meter yang melambangkan jumlah sujud umat Islam sehari semalam dalam sholat wajib. Bermaterial beton ekspos mencerminkan dari kesederhanaan dan keabadian hubungan manusia dengan Tuhan





Balai Adat Sessat Agung / Menuju Tubaba


Nah, sekarang coba kita bahas Balai Adat Sessat Agung. Gedung ini mampu menampung berbagai kegiatan kreatif masyarakat. Ditunjukkan dengan tidak adanya dinding yang memisahkan antara indoor dan outdoor.

Atap bangunan terdiri dari 9 puncak untuk melambangkan mahkota yang disebut siger yang biasa digunakan pada saat upacara adat Lampung. Bermaterial kayu yang memiliki celah untuk masuknya cahaya.



Tubaba Camp / Menuju Tubaba


Kawasan Islamic center Tubaba kini sudah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kegiatan-kegiatan seni yang menunjang dari produktivitas dan kemajuan masyarakat Tubaba.

Nah, bagaimana apa tertarik datang ke wisata religi satu ini?


Teks oleh : Laura A. Hutabarat
Foto Teaser  Menuju Tubaba