Setiap malam pergantian tahun, setiap negara biasanya memiliki pesta kembang api yang meriah. Negara-negara seperti Inggris, Jepang, bahkan Indonesia tidak ragu-ragu untuk memamerkan keindahan kembang api yang mereka miliki.


Baca juga: Wahana di Tiongkok ini Mampu Menembus Ruang dan Waktu


Kembang api mungkin bisa membuat manusia bahagia, tapi tidak untuk para hewan. Menurut Animal Ethics, kembang api – selain bisa memicu kebakaran, juga bisa berdampak buruk untuk para hewan berkat suara, bahan kimia, dan cahaya yang ditimbulkan.




Shanghai, salah satu kota terbesar di Tiongkok pada malam Tahun Baru 2020 kemarin mengadakan pertunjukan yang terbilang canggih dan inovatif. Alih-alih menggunakan kembang api, Shanghai menggunakan kurang lebih 2.000 drone berpendar biru neon yang diterbangkan ke langit.


Baca juga: Transhuman Code: Eksplorasi Seni Melalui Teknologi


Di langit, ribuan drone tersebut menampilkan formasi yang rumit; bola dengan simbol bintang, ilustrasi orang yang berlari, hingga ilustrasi hitung mundur menuju tahun 2020.






Meski pertunjukan tersebut cukup spektakuler, beberapa media internasional mengkritik pertunjukan tersebut sebagai pertunjukan 'palsu'. BBC melansir jika pertunjukan drone di Shanghai tidak terjadi pada Tahun Baru, melainkan hanya rekaman latihan yang dilakukan pada 28 Desember.


Mereka menyebut jika video pertunjukan yang viral itu disebar ke seluruh dunia oleh media massa yang didukung Pemerintah Tiongkok.