KOHLER Bold Design Awards (KBDA) akan digelar untuk pertama kalinya di Indonesia, ini adalah kali kedua KBDA digelar di kawasan Asia Tenggara. Kompetisi ini diciptakan untuk mencari dan menghargai orang-orang terbaik di desain dan inovasi properti, dengan harapan dapat memicu para pelaku industri dalam mengembangkan proyek-proyeknya.


KBDA terbuka untuk proyek arsitektur, ritel, desainer, dan pengembang properti serta operator hotel yang berani membuat perbedaan besar dalam desain proyek properti hospitality, hunian, dan komersial yang dibangun di Indonesia.


Nantinya, para peserta akan dievaluasi dan diseleksi oleh para juri-juri internasional dan lokal yang terkenal. Berikut merupakan profil para juri yang akan hadir pada KOHLER Bold Design Awards (KBDA) 2018:


1. Alexandra Champalimaud



Alexandra merupakan seorang desainer interior berdarah Portugis dan Inggris, pemilik firma desain Champalimaud Design yang sudah berdiri lebih dari 30 tahun ini telah menghasilkan berbagai karya-karya yang luar biasa.


Karyanya untuk Algonquin Hotel di New York berhasil memboyong penghargaan Gold Key Award. Goresan-goresan karya yang kaya akan detail dan secara cerdas mengadaptasi bermacam kultur sebagai inspirasi. Four Seasons Hotel di Jakarta merupakan salah satu bentuk torehan emas Champalimaud di mana ia menyusupi setiap sudut ruang hotel dengan sentuhan budaya Indonesia di era kolonial.


2. Tony Chi



Tony Chi adalah ahli perhotelan terkenal di dunia sekaligus pendiri Tonychi, studio pemenang penghargaan yang berbasis di New York. Selama lebih dari tiga puluh tahun, ia telah membawa wawasan visioner dan pendekatan langsung serta holistik untuk mengembangkan proyek-proyek desain dengan kecepatan tinggi yang mengubah bisnis global.


Dengan portofolio luas yang mencakup nama-nama ikonik, seperti Rosewood London, Intercontinental Geneva, Andaz Tokyo, Park Hyatt Shanghai, Rosewood Hong Kong, dan Carlyle Hotel New York dalam pembuatannya, properti Chi memanfaatkan daya tarik tak terlihat untuk ruang dan tempat, di mana budaya dan komunikasi berpadu, dan dualitas kontras serta interaksi menciptakan pengalaman unik, transenden dan emosional yang tak terlupakan.


3. Jean-Michel Gathy



Desainer asal Belgia Jean-Michel Gathy mendirikan perusahaan multi-disiplin Denniston pada tahun 1983. Gathy telah berbasis di Asia sejak 1981 dan Malaysia sejak 1996. Denniston beroperasi di segmen pasar tertentu, menciptakan desain inovatif, yang dikonsep Gathy secara khusus, untuk hotel kelas atas dan proyek perhotelan lainnya.


Berkat arsitektur dengan pemikiran modern, aplikasi desain dan teknologi pada perkembangan yang konstan, Denniston mampu mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar.
Gathy masuk dalam ‘Platinum Circle of Hospitality Design’, dan telah menerima banyak penghargaan serta melayani banyak panel penjurian desain. Daftar klien Denniston ada dalam beberapa merek perhotelan teratas, seperti Banyan Tree, Cheval Blanc, Aman Chedi, Setai, Four Seasons dan Viceroy.


Baca juga, Kohler Bold Design Awards 2018




4. Hidajat Endramukti



Hidajat Wardhana Endramukti, arsitek sekaligus desainer interior senior, juga sebagai pendiri Endramukti Design yang berlokasi di Surabaya. Ia lahir di Malang, Indonesia. Endramukti menerima gelar Bachelor of Science dan Master of Science di Deft University of Technology. Setelah lulus, ia kembali ke Indonesia untuk bekerja di perusahaan desain internasional di Jakarta sebelum membuka perusahaannya sendiri, Endramukti Design pada tahun 1991. Hidajat Endramukti mengerjakan proyek dari seluruh Indonesia hingga ke Australia, China, Thailand dan Singapura, setelah perusahaannya fokus pada arsitektur dan interior.


Gaya desainnya dapat digambarkan sebagai campuran kolonial, etnik dan modern, karena desainnya lebih mengkhususkan pada hunian dan hotel kecil / butik. Pada tahun 2016, Endramukti menerima Commerce Design Award dari Style and Décor Magazine untuk proyeknya, The Shalimar Boutique Hotel di Malang. Pada tahun 2017, ia menerima penghargaan untuk Best Interior Designer dari Indonesia Design Magazine. 


5. Andra Matin



Andra Matin merupakan arsitek senior di bidang arsitektur dan interior, beliau dikenal karena kreasi modern dan bersih, yang berusaha menggunakan ruang dengan cara yang merefleksikan dan peka terhadap lingkungan. Andra Matin, pemilik dan salah satu pendiri Arsitek Muda Indonesia (AMI) sangat mempengaruhi perkembangan arsitektur di Indonesia.


Andra Matin telah menerima berbagai penghargaan, termasuk Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI) pada tahun 1999 dan 2002, 2006, dan 2011. Terakhir pada Mei 2018 lalu, Andra menerima penghargaan pada Venice Architecture Biannale.


6. Faried Masdoeki



Faried Masdoeki adalah seorang arsitek yang sudah banyak menorehkan kontribusi bagi dunia perancangan gubahan ruang di Indonesia. Faried yang merupakan lulusan arsitek dari Universitas Katolik Parahyangan di tahun 1988 ini berkarir di biro konsultan PT Ciptagraha Hadiprana di Jakarta selama lebih dari 30 tahun.


Sentuhan karya dari pria kelahiran tahun 1963 ini antara lain Bali Intercontinental Resort Hotel (Pemenang Gold Key Award 1995), Hard Rock Café, Pacific Place Jakarta, Hotel Royal Tulip Gunung Geulis di Bogor, renovasi Grand Hyatt Jakarta dan lain-lain.


Baca juga, Kohler Bold Design Awards 2018: Daftar Sekarang!



Teks oleh: Edwin Hartanto
Foto teaser: Juri Kohler Bold Design Awards 2018 / Kohler
Sumber foto: Dok. Kohler