Sejak pertengahan maret 2020, pandemi COVID-19 menyebabkan sebagian besar kantor serta sekolah-sekolah menjalankan WFH (Work From Home). Banyak orang yang mendapatkan keuntungan dari WFH ini karena bisa bekerja dan sekolah lebih santai di rumah. Namun pada akhirnya tetap ada efek samping seperti keluhan sakit punggung akibat furnitur yang tidak kondusif untuk bekerja dan membuat hasil pekerjaan menjadi tidak maksimal.




Berangkat dari kondisi ini, Desain Produk Universitas Pelita Harapan bekerja sama dengan perusahaan furnitur ternama di Jakarta untuk memberikan sebuah solusi dan mencoba menjawab kebutuhan pasar Indonesia yang terdampak oleh pandemi ini.

Ada tiga hasil desain mebel mahasiswi jurusan Desain Produk UPH 2018 yang dipilih karena memberikan nilai inovasi pada situasi bekerja di rumah yang sesuai dengan kondisi interior perumahan masyarakat Indonesia yang pada umumnya memiliki keterbatasan ruangan. Salah satunya yaitu meja kerja hasil rancangan Agnes Veronica.




Nilai inovasi pertama dari meja kerja ini adalah “portability”. Agnes merancang desain meja kerja yang dinamis (portable) dengan harapan pengguna dapat mengganti suasana tempat kerja mereka dengan mudah, baik di indoor maupun outdoor. Balkon atau taman dapat menjadi tempat pilihan bagi user yang lebih menyukai alam terbuka untuk menyegarkan pikiran saat bekerja.




Untuk mempermudah pengguna saat meja dimobilisasi, sang desainer juga menggunakan material utama yang ringan seperti aluminium dan rotan. Secara desain, Agnes juga mencoba untuk menggabungkan desain furnitur yang modern dengan sentuhan tradisional dengan adanya penambahan material rotan, karena rotan merupakan salah satu hasil alam terbesar di Indonesia, material ini juga sangat potensial untuk dijadikan produk yang lebih bernilai.






Meja kerja ini dapat dilipat sehingga praktis dari segi penyimpanan setelah selesai digunakan. Selain “porability” dan”compact”, meja ini juga memiliki tempat penyimpanan pada bagian samping meja dan powerplug pada bagian dalam meja sehingga meja bersifat mulifungsi.




 Perancangan meja ini diarahkan dan dibantu juga oleh ketiga dosen UPH serta pewakilan dari perusahaan furnitur ternama. Proses perancangan membutuhkan waktu sekitar 45 hari mulai dari perancangan 3D, alternatif desain, pemilihan material, teknisi meja, dll.




Pada awal Desember 2020, berhasil dibuat prototype pertama dari meja ini dengan hasil yang memuaskan. Desain ini akan disempurnakan lagi dengan harapan bisa tersedia bagi user dalam waktu dekat.


Sumber foto: Agnes Veronica / Desain Produk Universitas Pelita Harapan