Memiliki furnitur di dalam rumah pastinya yang perlu dipertimbangkan adalah fungsionalitas dan ergonomi nya. Jika sebuah furnitur telah memiliki 2 syarat tersebut, sisanya Anda yang dapat berkreasi, baik dari bentuknya, bahannya, warnanya maupun jenisnya. Namun pernahkah terpikir oleh Anda kalau furnitur yang Anda punya di dalam rumah dapat berperan sekaligus sebagai karya seni?


Simak ulasan 7 karya furnitur sekaligus karya seni di bawah ini, yuk!


1. Ghost Chair

Produk dari rangkaian Ghost Collection yang dirancang oleh Studio Drift ini menghadirkan sebuah eksplorasi eksperimental berteknologi tinggi untuk membuat suatu ide yang surreal menjadi nyata. Koleksi ini menangkap sebuah kontras yang mengambang bebas tanpa akhir yang ditangkap dalam bentuk kaku sebagai bentuk utama furnitur ini.



Ghost Chair - Ghost Collection / Studio Drift



Ghost Chair Exhibition / Studio Drift


Bagian dalam furnitur dibuat menggunakan teknik 3D yang membentuk gambar di bawah permukaan akrilik padat dalam skala besar, memberikan karakter dualistik dan ilusionistik pada karya ini.



2. Peacock Chair

Mengambil inspirasi dari alam, kursi Peacock merupakan sebuah karya yang menangkap kejadian terbukanya ekor merak yang cantik dan mewakili momen tersebut untuk dijadikan sebuah furnitur mahakarya.



Peacock Chair / UUFIE



Peacock Chair / UUFIE


Terbuat dari jenis komposit akrilik dengan kemampuan untuk bertahan di suhu panas, Peacock ini membuat kursi dengan bentuk terbuka dan mekar membentuk lingkaran yang menyerupai tekukan bulu merak di sekitarnya.


Baca juga: Furnitur Kontemporer untuk Kerja Menyenangkan


3. Muddycap “chdvsudysj”

Penggiat seni dan desain berbasis Korea Selatan ini menciptakan model furnitur tiga dimensi yang berfokus pada bentuk yang kontemporer namun tetap ergonomis. Seringkali membuat karya seni dengan bentuk yang beragam, material utama yang digunakan oleh Muddycap adalah logam, polikarbonat, pipa besi, dan lainnya.



Dengan warna yang terkesan ‘pop’ dan estetik untuk dipandang mata, furnitur ciptaannya ini memiliki daya tarik tersendiri terutama dengan fakta bahwa kursi ini tak hanya cantik namun juga fungsional seperti kursi pada umumnya.



4. Misha Kahn: Group of black cement stools, 2016

Seperti namanya, karya seni kontemporer dari tangan Misha Kahn ini menunjukan sebuah kelompok bangku semen hitam yang disusun dengan ketinggian yang berbeda-beda. Ketiga bangku ini dinilai menjadi penekanan istilah ‘desain sebagai konsep’ oleh kalangan penikmat seni.



Group of black cement stools / Misha Kahn


Kahn menunjukan sebuah proses desain yang menggunakan objek sehari-hari di dalam rumah dan dapat berfungsi layaknya furnitur biasa sehingga tetap dapat dinikmati oleh kalangan umum yang awam dengan sebuah karya seni.





5. Heartbeat by Karim Rashid

Terinspirasi dari 'keterasingan' sosial di masyarakat yang disebabkan oleh desain di ruang publik, Karim Rashid membuat suatu karya untuk mengatasi keterasingan tersebut dengan merancang sebuah karya yang dinamakan 'Heartbeat'.







Heartbeat by Karim Rashid / contemporist


Bentuk dan arah tempat duduk bergantian menyerupai gelombang atau denyut nadi, mencegah pengguna untuk duduk salling membelakangi dan memungkinkan terjadinya interaksi. Nama 'Heartbeat' sendiri berarti 'hati ke hati' yang diharapkan pengguna dapat berbagi kontak sesama manusia.



Baca juga: 10 Toko Furniture Lokal Online


6. Jelly Trisurface Table by Katrina Wardhana

Seniman asal Indonesia membuat suatu karya seni furnitur dengan material utama kayu dan resin. Katrina Wardhana menciptakan karya seni berupa meja dengan 3 massa utama berbentuk segi empat berbalut resin berwarna merah muda dengan tekstur yang timbul di permukaannya. Ketiga massa terbentuk dari balok kayu sebelum dilapisi oleh resin.



Jelly Trisurface Table by Katrina Wardhana


7. Maze Bookcase by Woodloops

Woodloops, sebuah perusahaan furnitur kayu dari Jerman membuat koleksi rak buku dengan tampilan yang unik. Sebuah bentuk yang memungkinkan penggunanya berkreasi dalam menyusun buku ini bak labirin ini ternyata terbuat dari kayu bersertifikat FSC, lho! Sertifikasi ini menunjukan bahwa kayu berasal dari hutan yang telah tersertifikasi Forest Management (FM).



Maze Bookcase / Woodloops / Architonic



Maze Bookcase / Woodloops / Architonic


Maze Bookcase ini terdiri dari 5 tingkat dan tampilan kayu natural yang selain fungsional juga dapat menjadi seni untuk aksen di dalam ruangan Anda. Pastikan menyimpan buku dengan dimensi yang sesuai untuk disimpan di rak ini, ya!


Baca juga: Selain Estetika, Ini Alasan Menggunakan Furniture Kayu


Setelah melihat furnitur bak karya seni di atas, adakah yang menarik perhatian Anda? Jika memilih furnitur yang berperan sebagai karya seni, jangan lupakan bahwa karya tersebut memiliki nilai seni yang perlu dihargai. Tidak lupa juga untuk menjaga kebersihan dan keawetan dari furnitur tersebut, mungkin furnitur-furnitur tersebut digunakan sesekali saja, atau dijadikan focal point di dalam ruangan. Semoga terinspirasi!


Foto teaser: Katrina Wardhana
Teks oleh: Atsmara Tsaniya