Sejarah Kain Linen

Tahukah Anda mengenai kain linen? Kain linen merupakan salah jenis kain yang sangat populer. Ini karena, linen adalah salah satu kain yang paling ideal untuk suhu panas maupun suhu dingin. Secara etimologi kata 'linen' berasa dari bahasa Latin untuk rami, "linum usitatissimum" dan bahasa yunani yaitu linón. Terbuat dari serat rami, linen adalah salah satu tekstil tertua di dunia, yang sudah ada sejak lebih kurang 30.000 tahun yang lalu. Dulunya, kain linen sering digunakan untuk membungkus tubuh mumi di Mesir. Saat ini, linen banyak digunakan untuk bahan membuat pakaian, sprei, gorden, taplak meja, bantal, karpet, tali, dan masih banyak lagi. Mari kenali lebih dalam mengenai kain linen!


bahan linen

(potterybarn.com)

Karakteristik Kain Linen

Bahan linen merupakan produk tekstil yang sangat kuat dan ringan yang terbuat dari serat rami yang memiliki tekstur yang tebal, permukaannya nampak halus dan bersifat kaku. Rami merupakan tanaman yang telah dibudidayakan di hampir setiap negara di dunia, bagian dari genus Linum dalam keluarga Linaceae, dan sudah sejak lama digunakan untuk membuat serat. Serat-serat ini kemudian dipintal menjadi benang dan akhirnya ditenun menjadi kain. Jenis kain ini dapat bertahan hingga puluhan tahun apabila dirawat dengan baik.


Ciri khas kain linen adalah serat benang yang sangat besar dan tampak jelas membuatnya unik dan berbeda dengan jenis kain lainnya. 



(ilovelinen.com.au)


Kain linen diketahui dua hingga tiga kali lebih kuat dan lebih cepat mengering dibandingkan dengan bahan cotton. Karena sifatnya yang berpori, linen mampu memberi kesejukan dalam suhu panas, dan memberi kehangatan pada suhu dingin. Linen juga memiliki sifat anti bakteri, yang membuatnya cocok untuk dijadikan gorden, sarung bantal, dan karpet.  


Terdapat pula kain linen premium pada umumnya, kain linen premium berwarna terang dan berwarna natural yang soft. Biasanya kain linen premium terbuat dari cotton dan bahan linen dalam presentasi tinggi yang terbuat dari serat tanaman rami, dan memiliki tenunan khas. Linen berkualitas baik akan menjadi lebih lembut dan halus seiring waktu, berbeda dengan linen berkualitas rendah akan tetap memiliki teksturnya yang kaku dan kasar.


Karena kemampuan untuk menyerap pewarna dengan baik, maka tak heran jika kain ini tersedia dalam berbagai pilihan warna yang cantik namun tetap terkesan natural. Anda dapat menyesuaikan warna-warna dari kain linen ini sesuai dengan selera atau warna ruangan di rumah Anda. 






Di sisi lain, kain linen juga memiliki beberapa kelemahan. Jenis kain ini memiliki sedikit elastisitas sehingga sangat mudah kusut, dan juga memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan dengan bahan cotton. Namun terlepas dari kekurangannya, kain linen tetap menjadi pilihan populer dan cerdas untuk mempercantik ruangan di rumah Anda. Bahkan, kain ini juga populer dijadikan sebagai bahan untuk membuat pakaian, lho!

Cara Merawat

Kain linen ada yang dapat dicuci dan tidak. Linen yang dapat dicuci biasanya memiliki karakteristik lentur, dan yang tidak dapat dicuci memiliki karakteristik kasar. Kain linen memiliki serabut kain yang tersusun sangat rapi sehingga setelah melalui proses pencucian kain linen akan semakin nyaman digunakan. Namun, pada saat proses pencucian kain linen ada baiknya Anda mencuci item linen Anda dengan mencampurkan deterjen dengan air bersuhu hangat. Ingatlah untuk menghindari cairan pemutih. Ini karena serat kain linen akan lebih mudah rusak apabila terkena cairan kimia pemutih kain. 


bahan linen

(potterybarn.com)


Karena bahannya yang terkenal mudah kusut, bersiaplah untuk melakukan penyetrikaan ekstra jika ingin pakaian linen Anda tampak lebih rapi. Atur alat setrika Anda pada pengaturan linen atau high heat. Semprotkan pelicin pakaian, terutama pada bagian kerah baju, untuk memberikan hasil yang halus dan lebih rapi. 


Teaser : Dok. Chris Warnes (@chriswarnes), Desainer Interior : Jackie Brown (@jackie_brown_stylist)