Kennedy & Violich Architecture, biro arsitektur berbasis di Boston, Amerika Serikat tengah membangun rumah kaca listrik mandiri untuk Global Flora, fasilitas botani untuk Wellesley College di Massachusetts.




Dirancang untuk melampaui kebutuhan Net Zero Water & Energy untuk Living Building Challenge, rumah kaca Global Flora yang baru ini akan menggunakan prinsip passive solar untuk menyerap energi panas bumi.




Fasilitas botani tersebut akan terintegrasi dengan Interactive Sensor Platform yang membuat masyarakat dapat berkumpul dan berbagi data terkait tanaman, termasuk tanah, air, dan kondisi udara.


Baca juga: Harus Tahu! 6 Tanaman Hias untuk Tiap Ruangan di Rumah


Fasilitasi botani Global Flora dibangun sebagai warisan dari Dr. Margaret Ferguson, yang pada 1920-an mendorong ilmu biologi tanaman sebagai salah satu pusat dari pendidikan sains.




Rumah kaca baru tersebut rencananya akan berfungsi sebagai lab botani dan museum untuk kampus dan akan terbuka untuk umum.






Terletak di sebelah pusat pengunjung, Global Flora akan berisi bioma Dry dan Tropical yang dipisahkan oleh partisi ETFE, plastik berbahan polimer yang memiliki ketahanan suhu yang cukup tinggi.


Baca juga: Ini Dia 8 Toko Tanaman Lokal untuk Pecinta Tanaman Hias


Tidak seperti rumah kaca pada umumnya, rumah kaca Global Flora ini menggunakan unit pembangkit energi, pemanas geotermal, dan fitur vertical water untuk menciptakan iklim mikro di dalam rumah kaca sehingga penggunaan energi bisa ditekan.




Di dalam bioma Dry dan Tropical tersebut, seluruh habitat tanaman gurun hingga mangrove akan tersedia. Global Flora bahkan memasukkan tanaman yang berada di dalam Camellia Pavilion seperti pohon Durant Camellia, yang sudah berusia 140 tahun.




Sumber: Inhabitat
Foto & Teaser: Kennedy & Violich Architecture